Dikira dalam unit F, bermula dari F1.4 hingga F22.
Semakin besar nilai aperture (cth: F22), semakin kecil bukaan lens dan semakin sedikit cahaya yang masuk dan sebaliknya, semakin kecil nilai aperture, semakin besar bukaan dan semakin banyak cahaya masuk.
Semakin besar saiz aperture semakin kurang subjek dalam keadaan fokus hanya subjek yang diingikan dalam keadaan tajam ( Sharp ).
Semakin kecil saiz aperture semakin banyak subjek dalam keadaan fokus termasuk subjek yang di inginkan.
Aperture menentukan kadar DEPTH-OF-FIELD sesuatu subjek.
DEPTH-OF-FIELD bermaksud berapa banyak subjek yang dalam fokus apabila menggunakan aperture yang di inginkan.
DEPTH-OF-FIELD menyebabkan kesan khas dari aperture yang digunakan seperti blur effect dan pin sharp images.
f-Stop
F-Stop lebih mudah digunakan untuk menunjukkan skala perbandingan atau naik turunnya F-number atau aperture.
Ada 3 skala yang dikenal iaitu full stop, setengah stop dan sepertiga stop.
Full Stop
Full Stop (1 stop) adalah skala paling besar, yaitu mulai f/22, f/16, f/11, f/8 sampai dengan f/1.
Menaikkan aperture sebesar 1 stop artinya melebarkan aperture (memperbanyak cahaya) sebesar 1.41 kali (angka ini adalah konstanta dasar berasal dari akar 2).
Setting aperture saat ini adalah f/4, maka merubah ke f/2.8, menaikkan 1 stop. Berasal dari 4 / 1.41 = 2.8
Setting aperture saat ini adalah f/2.8, maka merubah ke f/5.6, menurunkan 2 stop, 2.8 x (1.41 x 1.41) = f/5.6
Setengah Stop
Setengah Stop (1/2 stop) adalah skala pertengahan dari full stop.
Contoh menurunkan 1/2 stop dari f/2.8 artinya mengubah aperture ke skala antara f/2.8 dan f/4 yang hasilnya adalah f/3.3.
Sepertiga Stop
Sepertiga Stop (1/3 stop) adalah skala tiap sepertiga antar full stop.
Contoh menaikkan 1/3 stop dari f/5.6 artinya mengubah aperture ke f/5 (karena susah menghitungnya, ikutin cheatsheet di bawah ini saja).
Skala 1/3 stop ini paling banyak digunakan di kamera-kamera digital yang disertai setting aperture manual saat ini.
0 comments:
Post a Comment